Top Ad 728x90

Sabtu, 09 Desember 2017

,

Kisah Inspiratif Wanita Indonesia yang Pernah Dijadikan Budak Seks di Amerika


Beritaterunikk - Shandra Woworuntu adalah wanita asal Indonesia yang selamat dari kehidupan mengerikan sebagai budak seks di Amerika Serikat. Sekarang setelah bangkit dari keterpurukan, ia baru-baru ini meluncurkan nirbala untuk membantu korban perdagangan seks lainnya.

Kisahnya dimulai pada tahun 1990-an ketika Asia terkena krisis moneter yang menghancurkan pasar mata uang di seluruh negara Asia. Dalam sebuah wawancara dengan PIX11, Woworuntu mengatakan kalau ia kehilangan pekerjaannya sebagai analisis keuangan ketika krisis keuangan di Indonesia pada tahun 1998.

Saat itu Woworuntu adalah ibu tunggal yang memiliki seorang anak perempuan yang masih kecil. Untuk memberikan masa depan yang cerah bagi putrinya, ia mencoba peruntungan di luar negeri.

Lalu ia melihat sebuah iklan lowongan kerja sebagai pelayan perhotelan di Amerika dan tertarik untuk mengisi lowongan kerja tersebut pada tahun 2001 ketika usianya baru 24 tahun.


Ia menceritakan ada seorang pria bernama Johnny Wong yang menjemputnya di Bandara Kennedy di Queens, lalu membawanya ke Sheraton Hotel di daerah Flushing. Di sana, Johnny menjual Woworuntu kepada seorang pria yang membawa koper besar berisi penuh dengan uang.

Ceritanya Woworuntu tak sadarkan diri dan tiba-tiba ia berada dengan dua wanita muda lainnya di loteng sebuah rumah dimana ada seorang pria yang menyuruhnya untuk melucuti seluruh pakaiannya untuk memeriksa apakah ia punya penyakit kulit atau tidak.

Jelas saja Woworuntu menolak perintah tersebut, namun pria itu langsung mengancamnya dengan menodongkan pistol. Setelah itu, ia langsung dibawa ke sebuah tempat pelacuran di mana ia akan dijadikan budak seks.

“Setiap 45 menit, saya dijual seharga $120 sampai $350,” cerita Woworuntu kepada PIX11.

Satu tahun kemudian, Woworuntu berusaha melarikan diri setelah mengetahui bahwa bosnya akan memindahkannya ke Boston. Dia menceritakan melarikan diri dengan cara melompat dari jendela kamar mandi di lantai dua di sebuah rumah di Brooklyn.

Seorang gadis lain yang berusia 15 tahun ikut bersama Woworuntu untuk melarikan diri. Mereka berdua pun terpaksa melompat dan akhirnya bisa bebas.

Namun perjuangan Woworuntu untuk bebas dari cengkaraman para penjahat belum selesai. Mereka berdua kemudian naik taksi lalu check in di sebuah hotel dengan menggunakan uang yang mereka simpan.

Dia mencoba menghubungi seorang wanita yang ia temui bernama Yvonne, tapi malah dijawab oleh seorang pria. Selama sebulan, pria tak dikenal itu membayar tagihan hotel Woworuntu dan temannya yang masih berusia 15 tahun.

Akan tetapi pria itu rupanya memiliki niat jahat. Pria tersebut malah berniat mengembalikan Woworuntu kepada bosnya lagi. Hingga akhirnya memaksanya dan temannya untuk melarikan diri lagi.

Suatu hari, seorang anggota Angkatan Laut A.S. menemukannya tinggal di jalanan dan langsung menghubungi FBI. Setelah Woworuntu menceritakan semuanya kepada penyidik tentang perdagangan manusia, FBI segera menyerbu tempat Woworuntu disandra dulu di Sunset Park.

Dia kemudian tinggal di sebuah tempat penampungan sampai ia mendapat pekerjaan di sebuah kafe yang dibantu oleh lembaga Amal Katolik. Pada tahun 2004, ia bisa bertemu lagi dengan putrinya yang sudah berusia 8 tahun.


Woworuntu menceritakan kalau ia menikah dengan seorang pria dan dikaruniai anak laki-laki. Tapi mereka bercerai dengan alasan sang suami memiliki sikap kasar.

Bertahun-tahun kemudian, Woworuntu mendirikan badan amal yang disebut Mentari, organisasi yang didedikasikan untuk membantu korban perdagangan manusia agar bisa bangkit kembali.

Woworuntu yang kini sudah berusia 41 tahun baru-baru ini dinobatkan sebagai Honoree of L’Oreal Women of Worth 2017 untuk pekerjaannya di bidang non-profit.

Dia berharap bisa membantu wanita dan bahkan pria yang menjadi korban perdagangan manusia, terutama mereka yang dijadikan budak seks agar bisa menemukan jalan hidup mereka kembali.

0 komentar:

Posting Komentar

Top Ad 728x90