Beritaterunikk - Sepanjang pertengahan bulan Oktober 2017 ini banyak fenomena langit yang menampakan diri. Sebut saja pada 17 Oktober lalu kita bisa melihat kedekatan planet Mars, Venus, dan bulan dengan mata telanjang. Pada 18 Oktober 2017 lalu, kita bisa melihat iringan bulan sabit tua dan Venus sebelum fajar menyingsing.
Bukan hanya sebelum fajar, saat senja kita bisa memperhatikan iring-iringan Jupiter dan Merkurius menghiasi langit. Meski fenomena ini sulit diperhatikan di Indonesia mengingat langit saat itu masih terang, fenomena langka ini jelas bisa memanjakan mata bukan?
Salah seorang penggiat Jogja Asto Club, Muhato, menyebutkan bahwa fenomena langit tidak hanya bisa kita nikmati sampai di sini saja. Ternyata selama satu minggu ini kita dapat menikmati fenomena lainnya yang jarang terjadi.
Seorang penulis di situs langit selatan, Marufin Sudibyo mengatakan bahwa hari ini pada 19 Oktober 2017, Uranus akan menampakan dirinya sepanjang malam. Tidak sampai di situ, fenomena lainnya bisa kita lihat tanggal 21 Oktober berikutnya.
Pada tanggal 21 Oktober hingga 22 Oktober 2017, langit Indonesia akan dihiasi dengan hujan meteor mayor. Hujan meteor yang biasa disebut Orionids ini disebutkan bahwa akan menjadi hujan meteor yang sangat indah karena akan terjadi saat fase bulan baru yang artinya langit tidak akan terganggu cahaya bulan.
Fenomena hujan meteor ini bisa kita saksikan mulai tengah malam hingga subuh. Diperkirakan setiap jamnya akan ada sekitar 15-20 meteor yang tampak setiap jam.
Sebagai rangkaian penutup fenomena langit di bulan Oktober, tanggal 24 Oktober akan ada konjungsi bulan dan Saturnus di langit barat yang bisa kita saksikan mulai dari matahari terbenam hingga pukul 9 malam.
Meski fenomena ini bisa dilihat secara telanjang mata, ada baiknya kita menggunakan teleskop agar dapat melihat dengan jelas kawah bulan dan cincin saturnus.
0 komentar:
Posting Komentar