Manis77 - Di sudut timur laut negara bagian Oklahoma, ada sebuah kota yang terkenal dengan pertambangan timah paling produktif di dunia. Kota itu bernama Pitcher yang sekarang sudah jadi kota 'hantu' tak berpenghuni yang sangat beracun.
Bijih timah ditemukan di kota tersebut pada tahun 1914, dan digunakan oleh tentara untuk membuat amunisi karena ketika itu sedang Perang Dunia I. Tak lama setelah ditemukan, ratusan penambang dan ribuan orang bekerja keras untuk perusahaan Picher Lead Company yang mengakuisisi tambang timah tersebut.
Pada puncaknya, pertambangan Picher memproduksi hampir 5.000 ton bijih timah dalam sehari. Para pekerja kemudian menghancurkan bijih timah menjadi butiran halus dan kemudian melelehkannya di dalam smelter untuk menyaring kotoran.
Dari sekian banyak bijih timah yang dilelehkan, hanya sedikit yang benar-benar diproduksi jadi mineral sungguhan.
Sementara residu tak berguna yang terkontaminasi dengan logam beracun menumpuk di luar tambang sampai menciptakan tumpukan seluas 2.832 hektar yang berisi 70 juta ton residu tambang dan 30 juta ton pasir pabrik dan lumpur.
Alhasil, residu yang menumpuk di luar tertiup ke seluruh kota dan banyak penduduknya yang menghirupnya tanpa sadar. Ketika hujan, limpasan dari residu yang menumpuk terbawa air hingga masuk ke pasokan air warga dan mulai menyebabkan masalah.
Sejak saat itu, banyak warga kota ini yang keracunan timah dan menderita gangguan kesehatan yang mengakibatkan hampir semua penduduknya pergi meninggalkan kota Picher.
Pada tahun 1980-an, pemerintah melancarkan operasi pembersihan untuk membuat Picher layak huni lagi. Tapi di pertengahan 90-an, dua pertiga anak-anak di Picher masih menderita keracunan timah.
Hingga pada tahun 2006, Army Corps of Engineers menemukan bahwa kota itu bisa mengalami keruntuhan karena rongga besar di dalam tanah.
Kemudian pada tahun 2008, Picher dilanda tornado besar yang menewaskan delapan orang. Sejak saat itu, seluruh warganya lebih memilih meninggalkan Picher.
Sekarang, Picher jadi kota berhantu yang sangat beracun.
0 komentar:
Posting Komentar